Lakukan Ini Dulu Sebelum Membuat Resolusi Kesehatan

Bulan Desember, menjelang tutup tahun, mulai ramai terlihat orang berbagi resolusi atau target yang ingin dicapai di tahun berikutnya. Resolusi kesehatan adalah salah satu resolusi yang sering dibuat orang. Mungkin, karena kesehatan adalah salah satu faktor penting yang memberikan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Namun, sebelum merancang resolusi, ada baiknya kita lakukan refleksi lebih dahulu. 

Mengapa perlu demikian? Refleksi adalah kegiatan melihat ke belakang untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah terjadi atau sudah dilakukan. Kita bertanya secara jujur pada diri. Apakah sudah sesuai dengan target yang diinginkan? Apa hal baik yang diperoleh dan hal buruk yang perlu ditinggalkan? Juga pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan/pencapaian kita.


Jujurlah terhadap diri sendiri saat melakukan refleksi akhir tahun (foto: Jenna Hamra dari Pexels)


Kenali Kelebihan dan Kekurangan Diri

Setelah melakukan refleksi tahun yang sudah berjalan, ada baiknya kita memahami kekurangan diri. Kenali juga kelebihan diri yang bisa dioptimalkan untuk meraih sukses. 

Misalnya, sebelumnya kita sudah membuat resolusi untuk hidup lebih sehat dengan target rutin olahraga setiap hari, menerapkan pola makanan sehat whole food dan berusaha bebas gluten. Kemudian, kita dapat berefleksi melalui pertanyaan-pertanyaan, seperti: "Apakah semuanya sudah bisa tercapai?"; "Jika ya, apa faktor yang dapat membuat tercapai?"; "Jika tidak, apa kendala/tantangannya, seberapa sering kita gagal?" Berikan ruang dan waktu untuk bisa memikirkannya dengan baik. 

Masih ingin melanjutkan membuat resolusi? Sebelum itu, ada baiknya kita memahami cara untuk menerima kekurangan diri.


Menerima Kekurangan Diri

1. Belajar untuk menerima kekurangan diri. Dengan kesadaran bahwa tidak ada manusia yang sempurna, kita belajar menerima kekurangan yang ada pada diri dan berusaha untuk memperbaikinya atau cari solusinya. Mengapa harus dimulai dengan menerima kekurangan diri? Agar tidak terjadi penyangkalan atau menyalahkan saat yang terjadi tidak sesuai harapan. Dengan mengenal diri, harapannya kita juga mengenal kondisi/lingkungan beserta batasan yang ada. 

2. Belajar untuk mengubah kekurangan tersebut secara perlahan, tidak terburu-buru sehimgga tidak menyebabkan stres dan tertekan. Belajar untuk realistis dengan perubahan yang diinginkan. Menyadari bahwa untuk bisa berubah butuh proses dan butuh waktu. Dengan mengetahui kekurangan diri, secara perlahan kita juga mengatur ekspektasi atau harapan, sesuaikan dengan kemampuan yang ada. Jangan sampai terburu-buru mengejar target dan mengambil jalan pintas yang bisa merugikan kesehatan.

3. Selanjutnya belajar untuk menjalani proses secara konsisten. Disiplin dan konsisten menjalani prosesnya. Akan ada hambatan dan tantangan dalam berproses, tetapi saat sudah paham kekurangan diri dan potensi kekuatan diri, kita bisa memanfaatkan kekuatan untuk terus maju. Merasa lelah, bosan, dan gagal selama proses tentu saja wajar. Selama kita tidak berhenti dan terus berproses maka konsistensi akan semakin kuat dan selanjutnya akan terasa lebih mudah. 


Berdamailah dengan kekurangan diri saat membuat resolusi kesehatan (foto: Freepik).

Sebagai contoh, resolusi sehat dengan jalan pagi setiap hari. Sayangnya diri masih sulit untuk bangun pagi. Saat bangun kesiangan, kita merasa gagal dan malah batal jalan pagi. Perasaan gagal lalu membuat kita menyalahkan hal lain, misalnya karena tidur terlalu malam. 

Alih-alih merasa tertekan dengan semua itu, ada baiknya membuat rencana yang lebih realistis dan mungkin untuk dicapai. Buat target jalan selama 15 menit, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Ini lebih mungkin dilakukan dan peluang sukses lebih besar. 

Jika ingin tetap bisa jalan pagi, maka belajarlah untuk bisa bangun pagi. Siapkan segala keperluan untuk mendukung bangun pagi seperti tidur lebih awal, siapkan tempat tidur yang nyaman untuk istirahat agar tidur nyenyak, pasang alarm untuk membantu bangun pagi, dan hal pendukung lainnya. Belajar memahami apa yang sebenarnya dapat dioptimalkan. Minta dukungan orang sekitar untuk ikut membantu bisa jalan pagi. 

Saat sudah bisa dan terbiasa bangun pagi, kita bisa melakukan kegiatan jalan pagi. Lakukan dengan konsisten dan disiplin. Jika hujan turun, bangun kesiangan, atau ada hal lainnya sehingga tidak bisa jalan pagi, kita tidak perlu merasa gagal. Lanjutkan kembali kegiatan jalan pagi esok harinya dan terus nikmati prosesnya dengan bahagia. 


Penutup

Memutuskan untuk hidup sehat bukan hanya untuk sebuah resolusi di akhir tahun dan harus tercapai di tahun tersebut. Hidup sehat adalah sebuah perjalanan sepanjang hayat maka prosesnya tidak bisa digegas atau diharapkan berhasil secara instan. Terlebih jika sebelumnya kita punya masalah kesehatan yang harus diperbaiki lebih dahulu. Lakukanlah secara bertahap dan konsisten. 

Membuat resolusi sebaiknya sudah disesuaikan dengan kemampuan diri. Kemudian, jalani prosesnya dengan perlahan, tetapi pasti, dan nikmati konsistensi yang berkelanjutan. Hargai setiap pencapaian dan terus asah diri hingga limit dan meraih sukses. 

Selamat membuat resolusi kesehatan 2025, Kawran!


Penulis: Rohmah Rahmawati (IP Efrimenia) 

Rohmah Rahmawati
Rohmah Rahmawati Someone who always feels special because Allah created the special and perfect, and always try to be grateful and helpful to people

Post a Comment for "Lakukan Ini Dulu Sebelum Membuat Resolusi Kesehatan "