Waspada Diabetes, Tingkatkan Kesadaran Hidup Sehat
Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day/WDD) diperingati setiap tanggal 14 November. Tema tahun ini hingga 2026 adalah "Diabetes and Well Being" atau "Diabetes dan Kesejahteraan". Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit diabetes sebagai masalah kesehatan global/dunia. Juga untuk menekankan pentingnya melakukan pencegahan, diagnosis, dan penanganan penyakit diabetes.
Menurut perkiraan WHO (World Health Organization), jumlah pasien diabetes di Indonesia akan meningkat hingga 16,7 juta jiwa pada 2045. Angka perkiraan ini dapat terjadi jika masyarakat di Indonesia masih kurang menyadari akan bahaya diabetes dan upaya pencegahannya.Indonesia menempati urutan ke-5 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Umumnya adalah penderita diabetes tipe 2 dan diderita oleh orang berusia 30–40 tahun ke atas. Di Indonesia, diabetes merupakan penyakit mematikan ketiga setelah strok dan sakit jantung. Umumnya penderita diabetes mengalami komplikasi masalah kesehatan lainnya sehingga lebih sulit ditangani.
Jenis-Jenis Diabetes
Diabetes adalah penyakit kelainan metabolik tubuh yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat adanya gangguan produksi insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengubah gula/glukosa menjadi energi. Jika insulin gagal diproduksi, tubuh kita akan lemas karena kekurangan energi. Sementara itu, gula yang banyak beredar di dalam darah menyebabkan diabetes atau gula darah tinggi.
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada orang dengan usia muda yang mengalami kelainan genetik atau penyakit autoimun sehingga pankreas tidak mampu memproduksi insulin. Satu-satunya cara adalah dengan terapi insulin atau memasukkan insulin dari luar.
Adapun diabetes tipe 2 paling banyak terjadi di dunia. Umumnya menyerang usia 30–40 ke atas dan terjadi karena produksi insulin kurang optimal.
Diabetes tipe lain disebabkan oleh banyak faktor lain, misalnya penyakit endokrin atau pengaruh konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya diabetes.
Di Indonesia, diabetes adalah penyakit mematikan ketiga setelah strok dan sakit jantung (ilustrasi: Nataliya Vaitkevich dari Pexels). |
Waspada, Lakukan Tes Gula Darah!
- Banyak buang air kecil;
- Lebih cepat haus dan lapar;
- Tubuh terasa lemas dan sering mengantuk;
- Penglihatan kurang jelas;
- Memiliki faktor risiko seperti kegemukan, kurang gerak, dan pola makan tidak sehat.
Agar lebih pasti, sebaiknya cek ke dokter untuk memastikan kadar gula darah kita. Penderita prediabetes mempunyai kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum terlalu tinggi untuk diagnosis sebagai diabetes.
Menurut American Diabetes Association, kadar gula darah normal (puasa) berada pada angka kurang dari 99 mg/dl, sementara prediabetes sekitar 100–125 mg/dl dan penderita diabetes lebih dari 126 mg/dl. Diagnosis ditentukan juga dengan hasil A1C tes.
A1C tes atau tes HbA1C adalah sebuah tes pemeriksaan darah yang mengukur rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan terakhir. Kadar HbA1C normal berada di bawah 5,7%, sedangkan kadar HbA1C 5,7–6,4% menandakan prediabetes, dan 6,5% ke atas menunjukkan diabetes. Kadar 8% ke atas mengindikasikan adanya diabetes tidak terkendali dan komplikasi jangka panjang.
Mengapa Harus Peduli dengan Prediabetes?
Sebagaimana disebutkan di atas, penyakit diabetes sudah menjadi masalah global dan harus segera ditangani dengan serius. Umumnya, sebelum menderita diabetes, penderita akan mengalami fase prediabetes. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita prediabetes, yang jika tidak segera ditangani dengan serius bisa berlanjut menjadi penyakit diabetes.
Jika Kawran tidak tahu angka kadar HbA1C, sebaiknya cek kesehatan untuk mendapatkan tes tersebut. Selain itu upayakan juga untuk menjaga pola hidup sehat. Faktanya, penyakit prediabetes ini bisa dicegah dan ditangani lebih mudah. Dengan melakukan pencegahan sejak dini, risiko terkena penyakit diabetes, bahkan penyakit jantung, kanker, dan penyakit berbahaya lainnya diharapkan dapat berkurang.
Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga pola hidup sehat antara lain:- Menjaga pola makanan sehat dengan makanan seimbang terpenuhi kecukupan nutrisinya;
- Menjaga berat badan ideal;
- Aktif bergerak atau olahraga sekitar 150 menit per pekan;
- Perbanyak asupan minum air putih minimal 2 liter per hari;
- Penuhi kecukupan jam tidur sekitar 6–8 jam per hari.
Setelah mengetahui apa dan bagaimana penyakit diabetes, semoga Kawran dapat lebih waspada dan lebih sadar untuk hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.
Penulis: Rohmah Rahmawati (IP Efrimenia)
Post a Comment for "Waspada Diabetes, Tingkatkan Kesadaran Hidup Sehat"
Post a Comment