Tantangan Berbahasa Indonesia Anak Diaspora

Sebagai anak diaspora Indonesia yang lahir dan besar di luar negeri, memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan sebuah tantangan. Bukan hanya si anak yang memiliki tantangan untuk belajar bahasa Indonesia, orang tuanya pun memiliki tantangan dalam mengajarkan bahasa tersebut.

Biasanya akan muncul pertanyaan, mengapa anak Indonesia yang tinggal di luar negeri perlu memiliki kemampuan berbahasa Indonesia?



Anak Diaspora Berbahasa Indonesia

Saya dan suami memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di keluarga kami. Walau kami dapat berbicara menggunakan bahasa lokal dengan baik, kami membiasakan diri berbicara dengan anak dalam bahasa Indonesia dan meminta mereka berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

Dari pengamatan dan pengalaman pribadi biasanya anak yang sudah bersekolah akan otomatis berkomunikasi dengan bahasa lokal yang digunakan di sekolahnya sehari-hari. Oleh karena itu, kami mengajak anak berkomunikasi di rumah dengan bahasa Indonesia.

Ada beberapa alasan yang dapat menjadi pertimbangan mengapa anak Indonesia yang tinggal di luar negeri ini perlu memiliki kemampuan berbahasa Indonesia:

  • Bahasa ibu;
  • Masih memiliki kakek, nenek, keluarga besar yang tinggal di Indonesia;
  • Kemungkinan pulang kembali ke Indonesia;
  • Mendiskusikan tema tertentu yang kosakatanya sulit dalam bahasa asing.


Tantangan Berbahasa Indonesia Anak Diaspora

Tantangan yang dihadapi oleh orang tua dan anak agar tujuan memiliki kemampuan berbahasa Indonesia di luar negeri tercapai juga beragam. Perlu kerja sama dan konsistensi orang tua agar proses belajar dan pembiasaan berbahasa ini berjalan dengan baik.

Tantangan yang dihadapi, antara lain:

  1. Mendapatkan buku berbahasa Indonesia tidak mudah;
  2. Anak lebih banyak terpapar dengan bahasa lokal sehingga lebih mudah bagi anak untuk berbicara dengan bahasa tersebut;
  3. Kosakata anak terbatas pada percakapan sehari-hari di rumah;
  4. Orang tua tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
  5. Sesama anak Indonesia di luar anggota keluarga berbicara dengan bahasa lokal;
  6. Orang tua merespon saat anak berbahasa lokal;
  7. Saudara kandung berbicara dengan bahasa lokal; serta
  8. Anak tidak atau kurang memiliki akses ke komunitas Indonesia.

Beberapa tantangan di atas adalah hal-hal yang saya alami dan amati. Di luar sana mungkin saja masih banyak lagi tantangan yang dihadapi oleh orang tua dan anak Indonesia yang tinggal di luar negeri agar dapat berbicara dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.



Penulis: Amelia Aquareta (IP Efrimenia)

Post a Comment for "Tantangan Berbahasa Indonesia Anak Diaspora"