Bermain Seru, Belajar Banyak Hal Baru

Bermain adalah dunia anak. Namun, secara alami Allah telah menitipkan fitrah belajar pada dirinya. Sesederhana menggunakan panca inderanya untuk dapat melihat, mendengar, mencium, meraba, dan mengecap sesuatu. Semuanya dapat memunculkan rasa ingin tahu terhadap hal baru, diwujudkan melalui beragam pertanyaan. Saraf di otaknya bekerja saling menyambung, mengaitkan suatu kejadian sebab akibat dengan ilmu yang akan ia temui secara alamiah. Dengan bermain, anak dapat belajar beragam ilmu baru.

Peran orang tua tentunya menemani proses tersebut. Orang tua menstimulasi agar fitrah yang telah terinstal dalam dirinya aktif dan berkembang sesuai dengan usianya. Membuat rencana main—mengacu pada Indikator Standard Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)—dapat menjadi alternatif untuk mengetahui tahap tumbuh kembang yang seharusnya perlu dicapai. Standard tersebut mencakup berbagai aspek perkembangan anak, yang meliputi nilai agama dan moral, nilai Pancasila, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

Namun, kadang sebagai orang tua kita bingung. Harus mulai dari mana? Apakah ananda telah sesuai perkembangan atau belum? Belum lagi persoalan kehabisan ide main. Untunglah Kampung Bakat 4 membuka kabin DIY Mainan Anak. Di sini para ibu dapat belajar dan bermain bersama anak, serta berbelanja ide main untuk anak. 

Materinya lengkap sekali, masya Allah. Mulai dari menyusun rencana menu main dan belajar anak hingga memahami pentingnya kegiatan sensorik dan motorik untuk perkembangan anak. Selain itu, ada materi tentang stimulasi pramembaca dan menulis, serta kegiatan bermain pramatematika.

Menjadi salah satu shiper di kabin ini adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Bukan hanya para ayunda yang baik hati dalam berbagi ilmu, melainkan juga sesama shipers yang saling berbagi ilmu dan ide main di rumah dengan senang hati. Saya jadi tak kehabisan ide main bersama anak.

Salah satu pekan yang menarik adalah saat para shipers diminta untuk membuat rencana menu main anak sepekan. Hal ini sungguh menantang karena tema yang diambil perlu disesuaikan dengan minat anak saat ini, juga harus mencakup indikator perkembangan. Saya mengambil tema "hujan, pelangi, dan petir" lalu membuat menu main dari Senin sampai Jumat.







Agenda main sepekan (dok. pribadi)

Tema ini berawal dari ketertarikan ananda tentang munculnya pelangi sehabis hujan. Sebelum mengenal pelangi lebih jauh, ananda perlu mengetahui tentang proses terjadinya hujan. Ananda membuat siklus hujan sederhana menggunakan kertas, juga mengenal kata "evaporasi", "kondensasi", dan "presipitasi".


Anak belajar kata-kata baru melalui permainan (dok. pribadi).

Keesokan harinya kami membuat percobaan sederhana tentang pembiasan cahaya menggunakan kaca. Pelangi bisa terbentuk karena ada proses pembiasan cahaya matahari yang mengenai tetesan air hujan. Bukan hanya itu, melalui warna pelangi ananda bisa bermain, mengidentifikasi angka, dan mengenal operasi hitung sederhana.

Keseruan masih berlanjut saat bermain mengenal petir. Petir terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik antara awan dan permukaan bumi. Ananda membuat prakarya petir dan membuat gambar. Ananda juga belajar mengenal aneka bentuk garis juga membentuknya di beras pelangi.


Berbagai bentuk garis menggunakan beras pelangi (dok. pribadi).

Namun, ketika ditanya, "Mana yang paling menarik di antara agenda main sepekan?" ananda menjawab saat bermain motorik kasar. Ananda belajar melempar bola, mengambil bola menggunakan kaki, dan melakukan kegiatan lain yang melibatkan gerak tubuh. 

Bergerak adalah fitrah setiap anak. Mungkin anak terlihat hanya bermain, tetapi ternyata di saat yang sama ia juga belajar. Justru dengan bermain dan bergerak, anak akan menyerap lebih banyak informasi dibandingkan dengan hanya duduk dan mengerjakan lembar aktivitas.  


Penulis: Puspa Larasati (Shiper Kabin DIY Mainan Anak Kampung Bakat 4)

Post a Comment for "Bermain Seru, Belajar Banyak Hal Baru"