Menemukan Potensi Diri

Hai, Kawran! Apakah kamu sudah menemukan passion-mu?

Perempuan yang sudah memasuki jenjang pernikahan acapkali mulai abai dengan passion dirinya. Terlebih saat sudah lahir buah hati dalam keluarga. Rasanya minat dan bakat anak jauh lebih berarti daripada potensi diri sendiri.

Situasi ini makin didukung dengan kesibukan mengelola rumah tangga dan keluarga yang seakan tidak ada habisnya, ya. Kemudian, ketika kondisi keluarga mulai stabil, tak sedikit perempuan yang merasa gamang. Apa yang akan kuperbuat selanjutnya? Apa passion diriku yang sesungguhnya?

Kondisi ini biasanya muncul pada ibu rumah tangga. Dominasi waktunya di rumah seakan menumpulkan jejak-jejak potensi yang ada dalam diri. Bila demikian, bagaimana caranya agar bisa menggali kekuatan diri dan kembali menemukan passion dalam diri? Yuk, simak tips di bawah ini!

1. Cari tahu aktivitas yang disukai

Setiap orang pasti memiliki kecenderungan terhadap kegiatan tertentu. Berkebun, misalnya. Ada orang yang merasa sangat bersemangat ketika berkebun. Bagi orang lain, aktivitas berkebun bisa jadi merupakan kegiatan yang terasa membosankan. Rupanya dia lebih senang menghabiskan waktu dengan merajut dan membuat kerajinan tangan nan lucu.

Oleh sebab itu, mulailah menggali aktivitas-aktivitas yang memercikkan perasaan senang dan puas saat menjalaninya. Sekalipun hanya di rumah, setiap ibu pasti memiliki setidaknya satu kegiatan yang membuat nyaman. Temukan ragam aktivitas itu karena bisa jadi itulah passion kita.

Kegiatan yang kita senangi dapat membuat lupa waktu (foto: cottonbro studio dari Pexels).


2. Temukan aktivitas yang terasa mudah

Sadar atau tidak, ada beberapa aktivitas yang memang membutuhkan keterampilan tertentu. Sebagai contoh, bagi sebagian orang kegiatan menulis terasa sangat mudah. Namun, tidak berlaku bagi orang lain. Boleh jadi, orang ini justru merasa sangat mudah ketika harus menggambar.

Dari aktivitas-aktivitas yang memang sudah kita suka sejak dulu, pilah lagi aktivitas mana yang terasa mudah dan ringan. Dengan kata lain, kita tidak akan merasa tertekan jika harus mengerjakannya. Di situlah salah satu kunci untuk menemukan passion sejati kita.

3. Pilih kegiatan yang bernilai sempurna

Meski suatu aktivitas terasa menyenangkan dan mudah untuk kita lakukan, sayangnya belum tentu aktivitas itu bernilai sempurna. Contohnya, seseorang suka memasak dan merasa mudah untuk memasak. Namun, hasil kreasi masakannya ternyata tidak seenak yang dibayangkan.

Kita harus menjadi yang terbaik dalam aktivitas yang menjadi kekuatan personal kita. Dengan begini, orang akan benar-benar mengakui bahwa kita memang mumpuni di bidang tersebut. Pilihlah aktivitas yang terbukti unggul dari ragam aktivitas yang menurut kita mudah dan menyenangkan.

Raih kesempurnaan dalam aktivitas yang kita senangi dan rasa mudah (foto: Marko Klaric dari Pexels).


4. Coba cari peluang dari kegiatan yang dilakukan

Hal terakhir yang menjadi bukti kuat bahwa kita memiliki potensi di sebuah kegiatan adalah jika kita bisa menghasilkan dari aktivitas tersebut. Misal, kita sangat suka menjahit. Kita merasa mudah menjahit dan bisa menghasilkan pakaian yang sempurna. Lambat laun akan ada dorongan dalam diri untuk berbuat lebih. Barangkali kita akan mulai berani untuk membuka pesanan menjahit baju.

Inilah bukti bahwa kita benar-benar sudah menemukan kekuatan kita. Di sini orang-orang tak cuma menilai kegiatan kita sempurna, tetapi sudah dengan sadar membayar keahlian kita. Tak perlu diragukan lagi, di ragam aktivitas inilah kita memiliki potensi.

Jadi, ayo temukan aktivitas unik yang membuat kita memiliki kekuatan. Gali aktivitas yang kita suka (enjoy), mudah melakukannya (easy), bisa dilakukan dengan baik (excellent), dan membuat kita bisa menghasilkan (earn). Yakinlah, masing-masing kita punya potensi yang berharga.



Penulis: Avi Ramadhani (IP Soloraya)
Avi Ramadhani Wife, mother, doctor, writer, entrepreneur

Post a Comment for "Menemukan Potensi Diri"