5 Tips Menjaga Keamanan Pangan di Rumah

Apakah Kawran tahu tentang keamanan pangan? Hari Keamanan Pangan sedunia diperingati setiap tanggal 7 Juni. Pada tahun 2024 ini, peringatan mengusung tema "Food safety: prepare for the unexpected - keamanan pangan: siap siaga untuk hal yang tidak terduga". Setiap pihak berkewajiban untuk menjaga keamanan pangan agar terhindar dari penyakit.

Mengapa harus bersiap untuk hal yang tidak terduga? Karena kejadian atau insiden keamanan pangan seperti keracunan makanan bisa terjadi pada skala besar dan kecil. Untuk itu, kita perlu tahu hal-hal yang sebaiknya dilakukan terkait keamanan pangan dan cara merespon jika ada insiden tidak terduga.

Praktik keamanan pangan ini tidak hanya dilakukan di bidang industri pangan, tetapi penting juga dilakukan di setiap rumah. Bahkan keamanan pangan yang dilakukan di rumah tangga adalah sebuah fondasi dari keamanan pangan yang terjadi di masyarakat.

Keamanan pangan penting untuk diterapkan di rumah tangga karena setiap rumah pasti memenuhi kebutuhan pangan anggota keluarganya. Pangan atau makanan pada dasarnya adalah bahan yang mudah rusak dan bisa membawa penyakit, yakni penyakit menular atau bahkan penyakit beracun. 

Peringatan Hari Keamanan Pangan sedunia menyadarkan kita tentang pentingnya kehati-hatian dalam menangani makanan (foto: Freepik).


Penyakit pada pangan ini umumnya disebabkan karena proses penanganan bahan pangan yang tidak benar atau kurang tepat sehingga mengundang bakteri, virus, parasit, atau terjadinya reaksi kimiawi yang tidak diinginkan.

Proses keamanan pangan dimulai dari tahapan pemilihan bahan pangan, proses panen, pengolahan bahan pangan, penyimpanan, distribusi, hingga makanan siap dikonsumsi. Setiap tahap ini harus dipastikan aman sehingga tidak ada kontaminasi, keracunan, atau kerusakan bahan pangan. Keamanan pangan, secara mudahnya, adalah proses melihat makanan dari sisi keamanannya untuk bisa dikonsumsi.

Bagaimana menjaga keamanan pangan di rumah? Simak tips-tips berikut ini.

1. Pastikan Makanan Aman dari Tiga Bahaya, yaitu Bahaya Fisik, Mikrobiologi, dan Kimiawi

Bahaya fisik, misalnya makanan dikemas dengan plastik dan dirapatkan dengan staples. Staples berupa logam kecil ini bisa berbahaya jika termakan. 

Bahaya mikrobiologi sebenarnya bisa dilihat secara fisik, seperti timbul bau atau aroma tidak sedap, adanya jamur, gelembung, atau perubahan warna pada makanan. Namun, terkadang kontaminasi terjadi meski belum menunjukkan perubahan yang terlihat oleh mata. 

Sementara itu, bahaya kimiawi berasal dari kandungan bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan seperti pemanis buatan, pewarna, dan lainnya yang bisa berbahaya bagi kesehatan.

2. Perhatikan Kebersihan Kulkas dan Tempat Penyimpanan Makanan Kering

Untuk menjaga kualitas kesegaran makanan, kita biasanya menyimpan makanan di kulkas. Untuk itu, kebersihan kulkas harus selalu dijaga agar tidak terjadi kontaminasi. 

Pisahkan bahan segar dengan bahan yang sudah dimasak. Beri label tanggal pembuatan atau kadaluarsa agar ingat untuk batas layak konsumsi. Perhatikan jenis makanan dan tempat penyimpanannya, misalnya susu dan produk daging/ikan simpan di bagian chiller yang bersuhu lebih dingin. Jangan biarkan kulkas terlalu penuh agar suhu dan sirkulasi udara dingin tetap terjaga.

Kulkas harus rutin dibersihkan untuk mencegah mikroba tumbuh (foto: Polina Tankilevitch dari Pexels).


Tempat penyimpanan bahan makanan kering juga harus diperhatikan keamanan dan kebersihannya. Beri label tanggal kadaluarsa untuk setiap bahan makanan. Pastikan untuk menutup kemasan dengan rapat agar tidak mudah terkontaminasi atau rusak karena udara lembab. Terapkan sistem first in first out, yakni bahan yang dibeli lebih dahulu atau punya kadaluarsa lebih dahulu harus digunakan atau dikeluarkan lebih dahulu. Rajin periksa kebersihan tempat lemari atau rak dari serangga, seperti semut atau lainnya.

3. Sesuaikan Cara Penyimpanan Bahan Makanan

Bahan makanan harus disimpan di tempat yang sesuai agar terjaga kualitasnya. Kenali sifat bahan pangan dan jenis kerusakan yang mungkin terjadi. Misalnya, untuk sayuran dan buah-buahan, tidak semuanya bisa masuk ke dalam kulkas. Ada jenis sayuran dan buah yang justru lebih tahan lama di simpan di suhu ruanganm seperti pisang dan tomat. Pisahkan tempat penyimpanan makanan matang dengan makanan mentah, pangan kering, dan pangan cair.

4. Pemilihan Bahan Pangan

Sebelum berbelanja, sebaiknya kita paham kualitas bahan pangan yang diinginkan. Belilah bahan pangan yang masih segar dan utamakan bahan pangan lokal agar meminimalisasi kerusakan selama proses transportasi/distribusi. Untuk bahan pangan seperti daging dan ikan, perhatikan kesegaran, tekstur, dan higienitas tempatnya.

Pilih bahan pangan segar dan lokal (foto: Mark Stebnicki dari Pexels).


Membeli bahan pangan dalam kemasan juga perlu memperhatikan keamanannya, yaitu dengan membaca label kemasan dengan baik. Juga, memperhatikan bahan baku yang tercantum di kemasan, tanggal kadaluarsa, dan keutuhan kemasan. Jangan membeli produk yang kemasannya sudah terbuka atau rusak, seperti penyok pada kaleng. Kemasan yang tidak lagi utuh bisa menyebabkan terjadinya kontaminasi atau rusak lebih awal.

5. Perhatikan Kebersihan dan Keamanan Pangan di Dapur

Hal penting yang juga harus diperhatikan adalah cara kita menyiapkan makanan di dapur. Pastikan dapur dan segala perlengkapannya dalam keadaan bersih dan aman. Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan setelah memegang bahan pangan yang bisa menyebabkan kontaminasi, misalnya ikan mentah. 

Pastikan proses memasak juga aman. Masaklah makanan hingga matang sesuai dengan jenisnya terutama saat memasak daging atau ikan. Pastikan matang sempurna untuk menghindari keracunan makanan. Pastikan juga tempat untuk menyimpan makanan matang atau tempat menyajikan dalam keadaan bersih dan aman.

Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan pangan di rumah. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan makanan yang kita makan adalah makanan yang aman untuk dikonsumsi. Selain itu, juga untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan, seperti keracunan makanan yang menyebabkan kita sakit.



Penulis: Rohmah Rahmawati (IP Efrinemia)
Rohmah Rahmawati
Rohmah Rahmawati Someone who always feels special because Allah created the special and perfect, and always try to be grateful and helpful to people

1 comment for "5 Tips Menjaga Keamanan Pangan di Rumah"

Comment Author Avatar
Jadi nambah banyak referensi pangan nih dan memang sepenting itu mestinya kita lebih perhatian dengan pangan sampai-sampai ada Hari Keamanan Pangan Sedunia ^^